Jakarta -Pemerintah optimistis
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan kembali menguat di
2014. Namun penguatannya rupiah ini tidak akan mengembalikan dolar hingga ke
posisi Rp 9.600/US$.
Menurut Menteri Keuangan
Chatib Basri, penguatan rupiah itu bisa terjadi asalkan neraca perdagagan
konsisten untuk surplus setiap bulannya.
"Kalau angka trade
surplus terus mulai konsisten, mudah-mudahan bisa memberikan sentimen
positif," ungkap Chatib saat ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan
Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (31/12/2013)
Dalam beberapa bulan terakhir
menurut Chatib neraca perdagangan sudah tercatat surplus. Penyebabnya penurunan
impor minyak akibat berkurangnya konsumsi di dalam negeri.
"Saya kira angkanya sudah
mulai baik jadi trade surplusnya harus baik lagi," sebutnya.
Faktor pendukung penguatan rupiah,
menurut Chatib, adalah kepastian dari penarikan stimulus oleh Bank Sentral AS
The Fed. Sejauh ini pasar sudah memahami dengan baik, sehingga tidak ada
kepanikan berlebihan.
"Mudah-mudahan begitu,
rupiah menguat. Karena tapering off-nya sudah di-price in," kata Chatib.
Pada kesempatan yang sama,
Gubernur BI Agus Martowardojo menilai rupiah akan selalu disesuaikan dengan
fundamental ekonomi. Perekonomian yang mulai membaik, menurut Chatib, dapat
memberi dorongan supaya rupiah menguat.
"Saya cuma bisa katakan
secara umum beberapa indikator perekonomian Indonesia menunjukan kondisi yang
lebih baik. Ini disambut baik karena satu tahun terakhir, perhatian kita
terfokus pada defisit perdagangan, dan transaksi berjalan. Ini ada kondisi yang
baik sekarang, inflasi dan akan membuat nilai tukar lebih baik dibandingkan
kondisi 3 bulan terakhir," papar Agus
SUMBER :
http://finance.detik.com/read/2013/12/31/151943/2455185/6/bagaimana-nasib-rupiah-di-2014-ini-jawaban-chatib-dan-agus-marto?f9911023
Analisa : Beberapa bulan
terakhir nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah dan itu membuat kondisi
perekonomian menjadi goyah dan mengakibatkan harga-harga kebutuhan menjadi
melambung.
Solusi : Menteri Keuangan
& Gubernur BI sudah membuat kebijakan- kebijakan perekonomian yang baik
terkait melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar diantaranya penarikan stimulus oleh Bank Sentral AS The Fed. Selain itu neraca
perdagangan menunjukkan surplus dan berdampak positif bagi negara Indonesia
dengan menurunnya impor minyak akibat berkurangnya konsumsi negara Indonesia
dan itu bisa dipertahankan. Dengan begitu perekonomian semakin membaik dan
nilai rupiah dapat menguat secara konsisten
0 komentar:
Posting Komentar